kita sebagai pengikut paham Ahlussunnah wal Jama’ah yakin dan percaya bahwa Allah swt. akan melindungi wali-wali-Nya sejak masih hidup sampai sudah menjadi jenazah. Dan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya Waliyullah dan percaya bahwa Allah swt. memiliki hamba-hamba pilihan di dunia ini. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah percaya adanya karamah dan percaya bahwa pahala doa, tawassul, dzikir dan bacaan Al-Qur’an orang yang masih hidup bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia.Dan memperbanyak baca sholawat sprt Dalail,Burdah,Maulid tdk lah Bid"ah.
Maka cukup lh 3 waliyullah Ahlu Sunah wal Jamaah ini sbg Dalil bahwa apa yg di lakukan Ahlu sunah wal jamaah itu benar,tdk ada yg bid"ah atau sirik sprt yg di tuduhkan Wahabi.
Syeikh Sulaiman Al Zazuli dan Dalail Khairat
Setelah 77 tahun dari wafatnya, jenazahnya dipindahkan ke Marakesy, maka didapati jenazahnya itu utuh sebagaimana waktu dikubur pertama kali. Makamnya banyak diziarahi orang, dikarenakan baunya yang semerbak. Hal ini dikarenakan beliau menyukai membanyakkan sholawat kepada Nabi SAW selama hidupnya. (Asraarur Rabbaniyyah wal Fuyudhatir Rahmaniyyah ‘aas Sholawatid Dardiriyyah, Sy. Ahmad as Showi)
Syech Nawawi al-Bantani
Telah menjadi kebijakan Pemerintah Arab Saudi bahwa orang yang telah dikubur selama setahun kuburannya harus digali. Tulang belulang si mayat kemudian diambil dan disatukan dengan tulang belulang mayat lainnya. Selanjutnya semua tulang itu dikuburkan di tempat lain di luar kota. Lubang kubur yang dibongkar dibiarkan tetap terbuka hingga datang jenazah berikutnya terus silih berganti. Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu. Siapapun dia, pejabat atau orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin, sama terkena kebijakan tersebut. Inilah yang juga menimpa makam Syaikh Nawawi. Setelah kuburnya genap berusia satu tahun, datanglah petugas dari pemerintah kota untuk menggali kuburnya. Tetapi yang terjadi adalah hal yang tak lazim. Para petugas kuburan itu tak menemukan tulang belulang seperti biasanya. Yang mereka temukan adalah satu jasad yang masih utuh. Tidak kurang satu apapun, tidak lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti lazimnya jenazah yang telah lama dikubur. Bahkan kain putih kafan penutup jasad beliau tidak sobek dan tidak lapuk sedikitpun.Terang saja kejadian ini mengejutkan para petugas. Mereka lari berhamburan mendatangi atasannya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Setelah diteliti, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan makam orang sembarangan. Langkah strategis lalu diambil. Pemerintah melarang membongkar makam tersebut. Jasad beliau lalu dikuburkan kembali seperti sediakala. Hingga sekarang makam beliau tetap berada di Ma΄la, Mekah.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki
Di antara jenazah-jenazah yang akan dibongkar karena sudah berusia 1 tahun di pemakaman Ma’la, terdapat jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki. Namun, pada saat makam Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki akan dibongkar dan digantikan jenazah lain. Betapa kaget dan herannya para petugas penggali makam, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum. Dengan adanya kejadian tersebut, akhirnya jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki pun tidak jadi dipindahkan.
Setelah sekian lama tidak ada perintah dari pemerintah Kota Suci Mekkah untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki. Pada tahun 2009, yaitu saat jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki berusia 5 tahun, pemerintah Kota Suci Mekkah kembali memerintahkan para petugas makam di pemakaman Ma’la untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki. Betapa kaget dan kagum para petugas penggali makam yang akan memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki masih tetap utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum melebihi harumnya kayu gaharu.
No comments:
Post a Comment