Popular Posts

Sunday, December 6, 2015

Islam bukan Teroris

Habibana Munzir bin Fuad Almusawa Alaihi Rahmatullah:

-- Terorisme dan Radikalisme Bukan Ajaran Islam --

Saudaraku yang kumuliakan, mereka (para teroris/ekstrimis) ini saudara-saudara Muslimin kita yang dangkal dalam pemahaman Syariah, cuma menggunting ayat lalu memaksakan pemahaman mereka dengan kemauan mereka. Ayat-ayat tersebut adalah kekerasan orang mukmin kepada kuffar adalah kepada kafir harby yang memerangi Muslimin, sedangkan kafir yang tidak memerangi Muslimin maka Rasul Saw. berlemah-lembut pada mereka, hal itu jelas pada belasan bahkan puluhan ayat dan riwayat shahih.

Islam adalah kesatria, bukan pengecut, jika musuh memerangi dengan senjata maka perangi dengan senjata, jika dengan siasat maka perangi dengan siasat, jika dengan harta maka perangi dengan harta. 

Lalu bagaimana dengan pemuda Yahudi yang berkhidmat di rumah Rasulullah Saw. dan Rasul Saw. menerimanya berkhidmat. Bagaimana seorang kafir Yahudi itu masuk ke rumah Rasul Saw. bahkan diterima sebagai khadim beliau Saw. Rasul Saw. tidak menghardik dan mengusirnya atau memaksanya masuk Islam. Adakah orang yang lebih benci pada kekufuran melebihi Muhammad Saw.? Namun beliau menerimanya bahkan tinggal di rumah beliau Saw. Sampai kemudian pemuda itu sakit, Rasul Saw. menjenguknya dan ia di sakaratulmaut, dan ia masuk Islam. Demikian dalam Shahih al-Bukhari.

Juga kemarahan Rasul Saw. terhadap Muslim yang menampar Yahudi yang mengatakan Nabi Musa lebih mulia dari Nabi Muhammad Saw. Maka Rasul Saw. menegur keras Muslim tersebut. (Shahih al-Bukhari).

Lalu bagaimana dengan Abu Lahab yang menggali lobang untuk perangkap Nabi Saw. dan ia sendiri yang terjatuh ke dalamnya? Tangan mulia Rasul Saw. yang menolongnya keluar dari perangkapnya sendiri. Kenapa Rasul Saw. menolong gembong kafir jahat yang sudah dilaknat oleh Allah Swt. dalam al-Quran ini?

Lalu bagaimana dengan doa Rasul Saw. pada penduduk Thaif yang melemparinya dan menganiayanya: “WAHAI Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tidak mengerti.” Bagaimana Rasul Saw. mengatakan kepada kafir jahat itu “kaumku”?

Lalu bagaimana dengan kejadian perang Uhud saat panah besi menembus rahang beliau Saw. Dan Ibunda Agung Fathimah Ra. binti Rasul Saw. dan Sayyidina Ali Kw. membersihkan luka dan darah di wajah beliau Saw, dan Rasul Saw. malah sibuk menjaga agar darah tidak jatuh ke tanah dari wajah beliau Saw. Maka para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, biarkan dulu darah itu, kita benahi lukamu terlebih dahulu.” Rasul Saw. bersabda: “Demi Allah, jika ada setetes darah dari wajahku menyentuh bumi maka Allah akan menumpahkan adzab pada mereka.” (Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari).

Demikian Nabi Saw. menjaga musuh-musuhnya agar tidak terkena adzab dari Allah.

Lalu bagaimana dengan Nabi Saw. yang mendoakan orang Yahudi dengan doa beliau: “Yahdikumullah wayushlih Balukum” (semoga Allah memberi kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).

Lalu bagaimana dengan perbuatan Nabi Saw. pada sahabatnya yang mencaci seorang munafik, lalu Rasul Saw. bertanya: “Kenapa kalian mencacinya munafik?” Para sahabat berkata: “Sungguh perbuatannya dan ucapannya adalah sebagaimana perbuatan kaum munafik.” Maka Rasul Saw. bersabda: “Jangan kalian mencacinya, sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi mereka yang mengucap La Ilaha Illallah karena ingin mendapat ridha Allah.” (Shahih al-Bukhari).

Lalu bagaimana dengan seorang pemabuk yang dihukum lalu ia mabuk lagi, dihukum lagi, lalu mabuk lagi, maka Umar Ra. melaknatnya dan Rasul Saw. menghardik Umar Ra. dan bersabda: “Jangan kau caci ia, sungguh ia mencintai Allah dan RasulNya.” (Shahih al-Bukhari).

Lalu bagaimana dengan Abdullah bin Ubay bin Salul, gembong munafik di Madinah yang berhati kufur, berkedeok Islam, ia selalu mengabarkan rahasia Muslimin pada kuffar Quraisy. Jika Rasul Saw. berangkat berjihad maka ia berusaha menghalangi dengan kata-kata fitnah: ini musim panas, ini musim dagang, pasukan kuffar terlalu kuat, dlsb. Namun diam-diam ia kabarkan bahwa pasukan Muslimin berjumlah sekian, dan seluruh rahasia kepada kuffar Quraisy. Jika Rasul Saw. pulang selamat maka ia menyambut Nabi Saw. dengan sambutan hangat, menangis gembira, dan mohon ampunan karena tak ikut peperangan, namun ia tetap dalam kemunafikannya. Saat ia sakaratulmaut dan wafat maka Rasul Saw. datang menyolatinya, menguburkannya, dan anaknya yang juga bernama Abdullah adalah orang yang beriman, dan meminta baju Rasul Saw. untuk dikafankan pada ayahnya yang munafik itu. Rasul Saw. memberikannya, lalu turun ayat bahwa Allah tak akan mengampuni Abdullah bin Ubay bin Salul. Rasul Saw. berkata pada Umar Ra.: “Allah melarangku memohonkan pengampunan untuknya walau 70 kali kuistighfari pun dia tak akan diampuni Allah. Namun jika seandainya Allah akan mengampuninya jika kuistighfari lebih dari 70 kali, maka akan kuistighfari ia lebih dari 70 kali agar ia diampuni Allah. Namun aku mengetahui memang Allah tak mau memaafkannya.” (Shahih Bukhari)

Apakah Rasul Saw. salah? Siapa panutan para teroris ini?

Kita kenal Umar bin Khattab Ra., namun ia bukan pengecut yang suka sembunyi. Demikian pula Hamzah Ra. yang sengaja memakai tanda di dadanya berbeda dengan orang lain agar para kuffar tahu dan cepat mengenal bahwa ia adalah Hamzah, bukan sembunyi lalu menyerang dari belakang sebagaimana teroris ini.

Kalau teror ini ajaran Rasul Saw., maka saat Rasul Saw. masih sedikit di Makkah dan lemah, mestilah teror dilakukan untuk memerangi kuffar Quraisy. Namun Rasul Saw. malah memilih hijrah meninggalkan kampung halamannya. Apakah Rasul Saw. pengecut?

Bahkan salah seorang istri Rasul Saw. adalah Yahudi, dan istri Rasul Saw. pula seorang Nasrani yang keduanya telah masuk Islam. 

Bagaimana orang-orang non-Muslim itu akan masuk Islam? Bukankah dengan mengajarkan kedamaian Islam? Jika Muslimin meneror dan berbuat bengis terhadap kuffar, maka mustahil ada orang masuk Islam, bahkan orang Islam akan banyak yang murtad.

Demikian saudaraku yang kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita. Wallahu a’lam.

Wallahu a'lam

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim

1 comment:

  1. The best casino games online
    From blackjack to roulette to the classic poker and 파주 출장마사지 even casino games like Blackjack, It has so 양주 출장마사지 many options and is 목포 출장마사지 great with a 안성 출장샵 lot of fun. 경상북도 출장샵 Read more.

    ReplyDelete